Pengertian dan Contoh Pantun Adat Istiadat – Indonesia memiliki beragam jenis karya sastra yang tercipta dari keragaman budaya dan adat bangsa. Bentuk karya sastra tidak bisa dipisahkan dari asal usul adat dan budaya dimana karya sastra itu terbentuk. Inilah yang menjadi faktor ekstrinsik terbentuknya sebuah karya sastra, dalam bentuk apapun mulai dari prosa hingga puisi.
Berbicara karya sastra berbentuk puisi, di Indonesia juga dikenal jenis puisi lama yang dikenal dengan nama pantun. Pantun ini banyak jenisnya, mulai dari pantun yang dikelompokkan berdasarkan usia seperti pantun anak-anak, hingga pantun yang dikelompokkan berdasarkan isinya, seperti salah satu contohnya adalah pantun adat istiadat yang akan dijelaskan di bawah ini.
Penjelasan Dan Contoh Pantun Adat Istiadat
Penjelasan Pantun Adat Istiadat
Adat istiadat dan budaya menjadi faktor penentu isi sebuah puisi lama atau pantun. Hal ini yang disebut dengan faktor ekstrinsik pantun. Selain faktor ekstrinsik, ada juga faktor instrinsik yang menjadi penentu sebuah pantun. Faktor intrinsik ini lebih pada struktur di dalam karya sastra itu sendiri, seperti karakter, latar, setting hingga plotnya. Hal itulah yang kemudian memunculkan adanya pantun adat istiadat. Struktur dari pantun yang membedakannya dengan karya sastra lain adalah jumlah kata dalam baris, suku kata dan rima atau sajak yang digunakan.
Tidak seperti puisi biasa, pantun atau puisi lama memiliki bentuk yang berbeda dari jenis puisi lain. Seperti misal dari segi bentuk, pantun memiliki struktur yang terikat oleh baris dalam bait serta rima dalam kata. Dalam satu baris pantun harus terdiri dari 8-12 suku kata. Dengan sajak akhir yang sama antar baris atau saka silang yang berpola a b a b. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh pantun adat istiadat berikut ini.
Contoh Kalimat Pantun Adat Istiadat
Pantun ada istiadat ada juga yang dibuat dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing. Hal ini karena memang pantun ini berisi tentang kebudayaan atau adat istiadat daerah setempat. Berikut adalah beberapa contohnya.
- Bukan lapang sembarang lapang
Lapang ditumbuh mawar berdiri
Bukan sekedar sembarang datang
Datang kesini membawa hajat hati - Betapa manis gula dari Malaka
Jangan ditabuh tuk membuat serbat
Betapa kokoh adat pusaka
Biar pergi labuh jangan hilang adat - Ada ikan di dalam lubuk
Ikan belida ekornya panjang
Adat inang pulang tampuk
Adat kapur pulang di gagang - Awak berjumpa sua di darat
Dari Denpasar di Pulau Bali
Mari hidup sesuai adat
Jadikan bahasa sebagai ilmu diri - Rama berjumpa dewi Arimbi
Bersua di tebing dengan berkuda
Ada hilang kemudian berganti
Begitu hukum adat di tanah jawa - Sungguh kuat badan sendiri
Kuat rumah ditopang galah
Sungguh kuat diri karna budi
Jika rusak binasalah sudah - Adat pusaka saat tiba
Haruslah kita ikut badan
Hukum adat itu utama
Duduk bersama untuk rundingan - Menanak nasi dengan periuk besar
Periuk dibakar di atas bara
Salah badan kecil dan besar
Sudah ada adat untuk dijaga - Pohon pinang dipotong ikat
Pinang diikat dengan tali
Mari bersama menjunjung adat
Tegakkan budaya hingga nanti
Itu tadi adalah penjelasan singkat tentang pantun adat istiadat beserta beberapa contohnya. Dari penjelasan di atas bisa diketahui bahwa pantun yang merupakan puisi lama ini masih terikat oleh berbagai aturan penulisan karya sastra. Seperti aturan bait dan sajak yang menjadi karakteristik utama puisi lama ini. Beberapa contoh di atas adalah pantun yang di dalamnya berisi adat kebudayaan masyarakat yang diekspresikan dalam bait-bait pantun adat.
BAGIKANTwitter | Facebook | LinkedIn